Kamis, 07 April 2011

BanGKit!!!!

Benar kata seorang teman semuanya sudah ada yang mengatur, karena kita memiliki Yang Maha Mengatur yang Ia lebih dekat dengan urat nadi kita. Jadi semua pasti ada solusinya, ada jalannya hanya permasalahan waktu dan cara mensikapinya. Hanya itu saja.

Permasalahan yang aku hadapi saat ini adalah pertempuran dengan diriku sendiri.

Setiap manusia memiliki sisi buruk, saat terpuruk bahkan mungkin ingin untuk menjauh dari kehidupan. Tapi aku rasa opsi terakhir itu tidak untuk para pejuang dan pemenang.

Yang harus dilakukan sekarang adalah berpikiran positif dan berkeyakinan bahwa aku bisa untuk lebih baik, aku bisa bermanfaat bagi dunia dan jika orang lain mampu berkontribusi aku pun bisa berkontribusi tidak hanya sekedar teori

Sebelum itu, aku pun harus mengubah diri ini dulu

Tidak mengeluh dan menyerah.

Terus dan terus belajar dan belajar untuk jadi lebih baik.

Mulai bekerja cerdas tidak hanya bekerja cerdas

Berpikir global, bertindak dari hal-hal yang bisa dijangkau dan dimulai dari saat ini.
Saat ini saatnya untuk bangkit.

Karena Kesombongan

Kesombongan memang tidak selalu dapat terlihat dari cara berjalan maupun cara berbicara. Kesombonganpun mungkin dapat hadir walau hanya dalam hati. Merasa lebih dari yang lain. saat itu kesombongan telah merajaiku. aku dengan kondisi jauh dariNya membuatku tidak menyadari, tidak menditeksi adanya penyakit itu. Jadilah merasa mampu.

Merasa bisa, merasa mampu. Lupa berdoa memohon padaNya, seakan bisa dilakukan sendiri. Lupa jika kita tak aka nada daya tanpaNya. Oleh karenanya, mungkin dengan ini Allah menunjukan padaku bahwa, aq salah, menyadarkanku atas kesombonganku dan aq harus pasrah padaNya. Tentu dalam arti kata pasrah yang bermakna kata kerja. 

Inilah akar dari kesalahan itu, kesombongan. Bukan kesalahan yang lain, tapi karena kesombongan mata ini banyak dibutakan atas banyak hal.

Ya Rabb lindungi hamba dari sifat buruk itu…

Rabu, 06 April 2011

Tertutupinya Aib


Setiap orang memiliki sisi yang tidak diinginkannya untuk dilihat yang lain. Sisi kelam, sisi terburuk bahkan saat saat terburuk dalam hidupnya yang tidak ingin jadi konsumsi publik. Jangankan jadi konsumsi public, diketahui oleh orang lain saja bisa membuat rasa malu merajai seluruh hari-harinya.

Saat ini aku dapat merasakan bagaimana rasanya ketika aib kita, kekurangan kita terlihat oleh banyak orang. Malu benar-benar malu. Tentu tak ingin aib kita, kesalahan kita, hal-hal buruk tentang kita diketahui oleh yang lain. Disamping rasa malu kita, sudut pandang orang lain pun akan berubah pada kita. Hal itu tidak hanya pada diri kita saja, tapi juga pada apa yang kita bawa, organisasi kita, teman-teman kita, bahkan mungkin keyakinan dan prinsip yang kita pegang erat.

Seperti janjiNya, apabila kita menutupi aib orang lain, maka Allah akan menutup aib kita dari orang lain. Kini, aku hanya berdoa semoga Ia menjagaku dari terbukanya aib, kiesalahan, kelemahanku dari orang-orang. Sembari aku pun memperbaiki dan memperbaiki hingga suatu saat nanti aku dapat melihat kesalahan ini sebagai masa lalu yang jadi pembelajaranku dan menjadikanku seorang yang bermanfaat bagi dunia.








Senin, 04 April 2011

KESALAHAN

Bekerja sebaik-baiknya atas apa yang menjadi pekerjaan, amanah yang diembankan pada kita.

Sepele, ringan terdengar namun berat untuk dilaksanakan.

Memang manusia cenderung untuk selalu berkeluh kesah. Rasanya tidak pantas saja aku membicarakan ini, setelah baru saja ku tulis mengenai keinginan tuk berkarya. 

I know me so well

Aku tau aku. Dulu yang aku tau aku orangnya supel, pembelajar, pekerja keras, full of spirit dan banyak sisi positif yang aku sadari aku memilikinya. Namun memang, setiap orang memiliki sisi buruk dalam dirinya. Saat inilah aku menemukannya. Tapi sayangnya, kenapa disaat yang tidak tepat seperti ini. Disaat peluang untuk bekarya begitu lebar.. dan bahkan aku mengecewakan banyak orang.

Tapi rasanya saat saat ini aku merasakan aku tak mampu melakukan apapun. Apapun yang aku lakukan selalu ada kesalahan mau perkara kecil ataupun perkara besar yang ada tetap salah. Aku pun kadang gemas dengan diriku sendiri mengapa tidak bisa untuk berubah menjadi lebih baik ketika datang kesempatan kedua. 

Aku pun merasa kehilangan the real me ketika masih kuliah dulu. Saat ini benar-benar bukan diriku.

Masalah memang bagaimana cara ia dipandang. Jika besar maka besarlah ia, tapi rasanya ini kesalahan bukan pada masalah itu sendiri tapi pada aku. Ya aku yang seharusnya tidak begini dan tidak begitu.

Setahun setengah ini aku telah bekerja pada tempat kerja yang bisa dikatakan sangat bagus. Aku pun lulusan dari jenjang perkuliahan yang banyak diidamkan oleh orang. Syukurku atas segala karunia yang Allah berikan kepadaku tak pernah henti ketika ku jalankan segala peranku. Orang-orang rekan sekerjaku pun adalah orang-orang yang baik hati, menuntunku, mengajariku berbagai hal.

Tapi selama ini, aku merasa aku telah berusaha maksimal namun tidak begitu dengan hasilnya. Aku sadar bahwa aku belum bekerja cerdas hanya bermodal bekerja keras.. dan itu selalu tidak ada perbaikan. Saat inipun aku melakukan kesalahan yang membuat aku tak sanggup untuk melihat wajah pimpinanku. Malu. Putus asa. Menyesal. Serasa ingin lari dari segala masalah ini.

Padahal aku telah menanamkan dalam diriku bahwa masalah bukanlah masalah hanyalah tantangan yang ada untuk dihadapi tidak untuk dibawa lari. Kenyataannya ketika benar-benar berhadapan rasanya ingin aku menjadi pecundang saja lari dari semua itu. Hey,, apa ini benar-benar aku? Kemana aku yang dulu?

Sifat ceroboh ternyata sangat menjengkelkan. Awalnya hanya ditemui ketika kehidupan sehari-hari saja, air yang tumpah, barang yang jatuh, tersenggol atau hal-hal kecil lainnya. Biasa ketika mata orang-orang sudah bereaksi yang ada hanyalah tertawa jahil. Tapi ternyata setelah sekian lama mengidap penyakit ceroboh terbawa juga dalam pekerjaan. Dan ini sungguh amat menjengkelkan. Karena bukan hanya kita yang merasa tidak kuasa untuk mencegah kecerobohan, orang lain yang terkait dengan tugas kitapun akan merasakan akibat tidak enaknya bekerja dengan orang yang ceroboh. Tidak hanya menyangkut barang-barang yang jatuh namun juga menyangkut angka-angka yang harus dapat dipertanggungjawabkan.

Astaghfirullah,,,

Kenapa tidak dari dulu aku sadar akan hal ini, jika hal kecil saja tidak dapat dilakukan dengan baik, bagaimana dengan hal-hal yang lebih penting.

Saat ini rasanya aku benar-benar telah kehilangan muka. Didepan pimpinanku dan di depan semua teman kerjaku. Rasanya ingin memiliki dunia sendiri saja. Tapi tentu bukan itu jalan keluarnya. Tapi yang pasti saat ini aku benar-benar malu. Semoga ke depan lebih baik lagi.

Aku bisa, aku yakin itu tapi aku baru sadari tenyata harus berusaha lebih dengan bekerja lebih keras dan cerdas, hingga nantinya aku pun dapat memiliki karya untuk dunia.

Sebelas Matahari


Menjadi matahari merupakan salah satu keinginanku. Matahari memberikan sinarnya pada bumi secara langsung dikala siang maupun melalui bulan dikala malam. Tidak hanya bumi tentunya karena tata surya kita tidak hanya dihuni oleh bumi.  Merkurius, Mars, Venus, Yupiter, Saturnus, Uranus, Pluto juga disinarinya. Hanya saja kita tau jika disana tidak terdapat hal yang mendukung untuk kehidupan. Namun sinar matahari sebagai bintang tetap sampai disana meski dengan kadar yang berbeda tentunya.

Terlepas dari semua teori fisika tentang matahari , intinya adalah memberi kemanfaatan bagi yang lain. Bukankah manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi yang lain.

Seperti falsafah pohon pisang, pantang mati sebelum berbuah.

Karya, ya manusia bermanfaat dengan karya yang ia berikan pada dunia. Tidak peduli seberapa kecil bagian dunia yang mendapat manfaat atasnya. Seperti halnya bintang yang tetap terang meski ia telah mati karena ada karya sinar yang ia pancarkan. Pancaran sinarnya tetap menerangi jalan yang gelap, tak peduli seberapa lama ia berhasil menerangi jalan itu. Tapi yang pasti adalah karya. Karena karya manusia menjadi bermakna. Karya. Titik.

Dan kenapa sebelas, ya simple saja karena dibuat pada tahun ini. Dua ribu sebelas masehi.