Menjadi matahari merupakan salah satu keinginanku. Matahari memberikan sinarnya pada bumi secara langsung dikala siang maupun melalui bulan dikala malam. Tidak hanya bumi tentunya karena tata surya kita tidak hanya dihuni oleh bumi. Merkurius, Mars, Venus, Yupiter, Saturnus, Uranus, Pluto juga disinarinya. Hanya saja kita tau jika disana tidak terdapat hal yang mendukung untuk kehidupan. Namun sinar matahari sebagai bintang tetap sampai disana meski dengan kadar yang berbeda tentunya.
Terlepas dari semua teori fisika tentang matahari , intinya adalah memberi kemanfaatan bagi yang lain. Bukankah manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi yang lain.
Seperti falsafah pohon pisang, pantang mati sebelum berbuah.
Karya, ya manusia bermanfaat dengan karya yang ia berikan pada dunia. Tidak peduli seberapa kecil bagian dunia yang mendapat manfaat atasnya. Seperti halnya bintang yang tetap terang meski ia telah mati karena ada karya sinar yang ia pancarkan. Pancaran sinarnya tetap menerangi jalan yang gelap, tak peduli seberapa lama ia berhasil menerangi jalan itu. Tapi yang pasti adalah karya. Karena karya manusia menjadi bermakna. Karya. Titik.
Dan kenapa sebelas, ya simple saja karena dibuat pada tahun ini. Dua ribu sebelas masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar