Rabu, 06 April 2011

Tertutupinya Aib


Setiap orang memiliki sisi yang tidak diinginkannya untuk dilihat yang lain. Sisi kelam, sisi terburuk bahkan saat saat terburuk dalam hidupnya yang tidak ingin jadi konsumsi publik. Jangankan jadi konsumsi public, diketahui oleh orang lain saja bisa membuat rasa malu merajai seluruh hari-harinya.

Saat ini aku dapat merasakan bagaimana rasanya ketika aib kita, kekurangan kita terlihat oleh banyak orang. Malu benar-benar malu. Tentu tak ingin aib kita, kesalahan kita, hal-hal buruk tentang kita diketahui oleh yang lain. Disamping rasa malu kita, sudut pandang orang lain pun akan berubah pada kita. Hal itu tidak hanya pada diri kita saja, tapi juga pada apa yang kita bawa, organisasi kita, teman-teman kita, bahkan mungkin keyakinan dan prinsip yang kita pegang erat.

Seperti janjiNya, apabila kita menutupi aib orang lain, maka Allah akan menutup aib kita dari orang lain. Kini, aku hanya berdoa semoga Ia menjagaku dari terbukanya aib, kiesalahan, kelemahanku dari orang-orang. Sembari aku pun memperbaiki dan memperbaiki hingga suatu saat nanti aku dapat melihat kesalahan ini sebagai masa lalu yang jadi pembelajaranku dan menjadikanku seorang yang bermanfaat bagi dunia.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar